Angin Jangan Marah
Oleh Yuri
Di ufuk barat asal muasal desingan
Perlahan mengalir dan semakin kencang
Seperti peluru yang dilontar senapan
Memasuki celah jendela tanpa terhalang
Datangmu menggaduhkan atap-atap
Tak bisa tenang hingga batinku terkesiap
Batuan kerikil terlempar tanpa ramah
Terbawa ke negeri antah berantah
Mengguncang ranting-ranting lunglai
Menarik paksa dedaunan yang terkulai
Lemah cengkraman jari-jari tangan kian terasa
Dan serpihan asa terbang tanpa tersisa
Mereka menunggu untuk kau bawa pulang,
dari wujud yang sengaja kau tinggalkan
Luruh yang mengekor buaian garang,
hanya merunduk di seberang pengasingan
Jika romansa sepoimu sudah hilang,
Kenapa amarah yang kini kau datangkan?
Malang, 18 Des 2016