Romansa hujan
Oleh Yuri
Rintikmu perlahan jatuh
Diwaktu terang menyusut di barat jauh
Membasah padang gersang yang rindu
Lantaran cukup lama diculik kemarau lalu
Seperti diredam dari amarah
Kini tanah mulai menyapa akar pohon penuh getah
Tiada lagi keras dan terpecah belah
wujudnya lebih sopan dan meramah tamah
Seketika, langkah kecil gencar berlari
Menggiring bola dengan wajah penuh berseri
Tiada letih yang mereka peduli
Hanya orasi tawa yang tak pernah henti
Sedangkan aku lebih suka mendengar tentang alunan merdu
Kala rinai hujan perlahan datang
Riuh senandung katak kasmaran mulai beradu
Di pinggir kolam dangkal yang mulai tergenang
Sementara itu, tiada yang
pernah peduli
Tentang waktumu yang sudah sampai di tepian kuartal
Aku hanya menengok sekilas di ujung jendela besi
Menanti wujudmu untuk tiba saatnya memanen ajal
Malang, 21 Februari 2017